Sabtu, 17 Januari 2015

contoh auto biografi



Contoh Autobiografi  diri sendiri
Nama saya  Irchash Akbar, Saya lahir di Jember, 30 Januari 1992, Saya anak kedua dari dua bersaudara, Ayah saya Harun Arrosyid ( almarhum ) dan Ibu saya Siti Rumiyati. Ayah saya dulunya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil dan Ibu saya sekarang hanya seorang Ibu Rumah Tangga. Kakak Saya perempuan yang bernama Muchi Hibbatul lubaba, Kakak Saya alhamdulillah sudah menikah.
Pada saat umur 6 tahun Saya memulai karir pendidikan di jenjang SD Negeri Kemiri, yang berada didesa Kemiri, dan disini yang menjadi salah satu guru saya adalah Almarhum Ayah saya setelah Saya selesai pada tahun ajaran 2003/2004 jenjang SD dan mendapatkan ijasah. saya melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu di SMP, Saat SMP Saya bersekolah di SMP  Negeri 1 Panti Jember, yang berada didesa Panti, tepatya berjarak ± 10 Km dari Kemiri di mana SD saya berada. Di SMP saya menimba ilmu selama 3 tahun lamanya, Setelah 3 tahun  tepatnya pada 2006/2007 saya menyelesaikan pendidikan di SMP dan saya mendapatkan izajah SMP. kemudian di lanjutkan kejenjang berikutnya yaitu di sebuah Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, yang berada di Ponorogo,Jawa Timur, disitulah Saya mengenakan seragam putih abu-abu dan menuntut ilmu selama 4 th, di Pondok Modern ini Saya dibentuk menjadi seorang siswa didik yang diharapkan mampu memimpin ummat dan memiliki bidang professi yang dapat menjadi bekal bagi saya nantinya. Dan di sini juga saya belajar semua yang ada seperti Belajar Bhs Arab dan Inggris bahkan ke 2 bahasa tersebut di wajibkan dalam kehidupan sehari-hari, banyak perubahan sikap yang saya rasakan selama belajar di pondok dan mental menjadi lebih luar biasa dan tentunya semakin dewasa.
Setelah saya menyelesaikan pendidikan di Pondok pada tahun ajaran 2010/2011, Di wajibkan untuk mengabdi selama 1 tahun penuh, guna mengamalakan ilmu yang sudah di dapat agar ilmu tersebut bermanfaat dan Alhamdulillah pada waktu itu saya di tempatkan pengabdian di Gontor 6 Magelang yakni Pondok modern yang merupakan cabang dari Gontor 1, dan selama pengabdian saya juga berkuliah diinstitut islam darussalam, setelah pengabdian selesai baru saya mendapatkan ijazah, dan Saya memutuskan untuk mentransfer nilai guna  melanjutkan di perguruan tinggi di luar dan di Universitas islam indoneisa lah yang menjadi pilihan saya. Dari sini saya telah mengikuti pendidikan mulai tahun ajaran 2012/2013 sampai sekarang semester 5. Target Saya selesai pada awal tahun 2015, dan mudah-mudahan bisa tercapai dan akan menjadi seseorang yang sukses di kemudian hari. Amin


AKU ADALAH DIRIKU
Nama saya Alda Rena Nuranisya, nama panggilan saya Alda, agar lebih singkat lagi panggil saja Al, atau Da, silahkan pilih sesuka hati. Ayah saya bernama Jhenit dan ibu saya bernama Hartati. Saya anak kedua dari tiga bersaudara, dan saya adalah anak perempuan satu-satunya diantara mereka. Saat ini saya tinggal di kabupaten Bekasi, tepatnya di jalan Panda III No. 16 blok D-8 desa Jayamukti, kecamatan Cikarang Pusat. Saya lahir di Cianjur tanggal 27 bulan Maret tahun 1995.
Setelah usia saya menginjak empat puluh hari, dari Cianjur kedua orangtua saya memutuskan untuk tinggal di Ibu Kota Indonesia, yaitu Jakarta, tepatnya di jalan Asahan II, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Hal tersebut diputuskan dengan alasan pekerjaan ayah saya, dua tahun lamanya saya dan keluarga tinggal ditempat itu.
Setelah itu, dengan alasan ingin mengurus tanah kakek saya di Cianjur, kedua orangtua sayapun memutuskan kembali kekota kelahiran saya. Di Cianjur, saya dan keluarga tinggal disebuah desa yang bernama Sukadana, tepatnya di kecamatan Campaka. Saat itu memang ditempat kelahiran saya tersebut kebutuhan masyarakat belum sepenuhnya mudah didapat, namun saya sangat menyukai kota kelahiran saya dengan hamparan kebun teh yang luas dan udaranya yang sangat sejuk.
Tahun 2001, saya mulai memasuki bangku sekolah dasar. Saat itu saya bersekolah di SDN Cakra Sari, selama dua tahun saya belajar disekolah itu. Menginjak kelas III SD, keluarga sayapun kembali memutuskan untuk tinggal ditempat lain, masih dengan alasan yang sama seperti ketika pindah ke Jakarta yaitu pekerjaan ayah. Akhirnya kota Bekasi-lah pilihannya, tepatnya di Cikarang Pusat, disini saya melanjutkan kembali sekolah saya di SDN Jayamukti 01 hingga saya lulus pada tahun ajaran 2006/2007.
Setelah itu saya melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi di SMPN 4 Cikarang Utara, selama tiga tahun saya berangkat sekolah ketempat tersebut menggunakan angkutan umum. Saat itu saya memang merasa lelah dan berat dalam mencari ilmu, namun saat itu pula saya sadar, betapa nikmatnya hidup yang diberikan Tuhan saya, yaitu Allah swt., kepada saya. Sebab saya tahu diluar sana masih banyak anak-anak yang bahkan merasakan bangku sekolah dasarpun tidak, apalagi melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi seperti saya.
Tahun ajaran 2009/2010 saya lulus dari SMP tersebut dan melanjutkan sekolah lagi di SMAN 1 Cikarang Pusat. Disinilah saya mulai membangun cita-cita, mimpi dan harapan saya kedepan.
Cita-cita berawal dari mimpi
Ketika saya duduk dibangku kelas X, saya mendapat sebuah pertanyaan yang sebenarnya sering saya dengar dan sering pula saya jawab, namun tak pernah memikirkannya lebih jauh lagi. Pertanyaannya sederhana, tetapi tetap saja membuat saya berpikir 1000 kali lagi untuk menjawabnya, pertanyaan itu adalah: cita-cita kamu mau jadi apa? …
Saya ingat, pertanyaan tadi sebenarnya sudah terlontar sejak saya masih kanak-kanak dan saat itu pula saya sudah bisa menjawabnya. Bedanya dengan sekarang, saya menjawab pertanyaan tersebut dengan sebuah keyakinan atas dasar pemikiran saya sendiri.
Dulu, saya menjawabnya asal. Hari ini saya jawab ingin menjadi dokter, besok saya jawab ingin menjadi guru, esoknya lagi saya menjawab menjadi penata busana, esoknya lagi saya jawab ingin menjadi arsitektur, begitulah seterusnya.
Setelah itu, sayapun lebih berhati-hati dalam menentukan cita-cita juga mencari jati diri saya. Alhamdulillah, sayapun kini menemukannya.
Saya ingin menjadi penulis novel.
Mengapa? Hal tersebut sebenarnya berkaitan dengan kegemaran saya dalam membaca dan bacaan yang sangat saya minati adalah novel, berbagai jenis novel saya akan baca, namun yang lebih saya minati adalah novel yang bertemakan pengorbanan dan persahabatan. Bukan hanya itu. Saya juga gemar mengkhayal, barmain dalam ‘mimpi’ dan saya pikir, dari pada saya asyik sendiri bermain didunia fantasi, lebih baik saya berbagi keasyikkan itu dengan yang lainnya. Yaitu melalui cerita yang kelak saya tulis dalam bentuk novel. Amin.
Jelang kenaikkan kelas, sebelumnya saya harus menentukkan jurusan mana yang saya pilih. IPA, IPS atau Bahasa? Sayangnya disekolah saya belum ada jurusan Bahasa yang benar-benar saya minati. Akhirnya tanpa memilih, sayapun ditempatkan dikelas IPA.
I am in science
Awalnya saya merasa enjoy dengan jurusan ini. Setelah beberapa bulan saya jalani, ternyata…. berat. Fisika dengan sederet rumusnya, kimia dengan nama-nama anehnya, biologi dengan hafalannya. Lalu sayapun melihat garis keturunan saya. Sepertinya saya salah jurusan, itulah yang saya pikirkan saat itu. Karena ayah saya sewaktu SMA mengambil jurusan IPS, ibu saya lulusan SMEA atau sekolah menengah EKONOMI atas yang jelas-jelas masuk ke IPS, lalu kakak sayapun memilih jurusan IPS, padahal sebelumnya ia direkomendasikan oleh guru-gurunya untuk masuk IPA. Saat itu saya merasa tidak bisa apa-apa dijurusan IPA.
Jadi? Mengapa saya mengambil langkah nekad untuk tetap bertahan di IPA ini? Saat itu saya hanya mengikuti ‘arus’ saja karena keputus-asaan tidak bisa mengambil jurusan Bahasa. Namun saat ini saya tahu jawabannya. Itu karena jalanNya.
Pemikiran saya akan ‘salah jurusan’ langsung sirna. Saya yakin, apabila Allah swt. telah memilihkan jalan untuk saya, maka itulah jalan yang benar, saya juga menjadi yakin, bahwa saya bisa dijurusan IPA, karena saya ingat sebuah petuah. “Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang diluar kemampuan hambaNya untuk menyelesaikan cobaan tersebut.” Ya kan?! Selain dari itu sayapun percaya pada guru-guru saya yang memilihkan jurusan IPA, karena mereka menempatkan saya di IPA pastinya dengan sebuah alasan, dan mungkin (mudah-mudahan) itu karena mereka percaya bahwa saya bisa dijurusan ini. Amin.
Dan disekolah sayapun mengikuti beberapa ekstrakulikuler, salah satunya Heart Centre. Disini saya dilatih untuk lebih percaya diri, lebih berani untuk mengemukakan pendapat. Dan disini pulalah saya menemukan motto hidup saya.
“Lebih baik mendatangkan keajaiban, daripada menunggu keajaiban datang.”
Maksudnya saya lebih suka mengejar suatu hal yang dapat mendatangkan keajaiban daripada menunggu suatu hal tersebut, karena hal itu tak akan datang dengan sendirinya apabila kita tidak berusaha untuk mendapatkannya. Dan dengan diimbangi do’a tentunya.
Harapan
Saat ini saya duduk dibangku kelas XII masih dengan jurusan IPA, yang insyaallah dalam jangka waktu dekat saya akan menghadapi sederet peristiwa mengerikan namun juga tak kalah penting. Yaitu; Ujian Praktik, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
Saya juga sangat ingin melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi, yaitu kuliah, namun dikarenakan keadaan ekonomi keluarga saya yang kurang mendukung, sayapun bertekad untuk berusaha mendapatkan bangku pendidikan itu tanpa memberatkan kedua orangtua saya, tentunya dengan cara yang halal. Saya mengikuti program bidik misi. Sayapun berharap semoga saya diterima dalam program bantuan dana pendidikan ini. Amin.
Jikapun Allah belum menghendakinya saya akan terus berusaha mencari sekolah dengan biaya ringan, kalaupun masih belum saatnya, saya yakin, kapanpun itu, dengan cara halal, Allah akan membantu saya. Amin.
Dan apabila saya bisa mendapat program bidik misi tersebut, saya akan mencari universitas yang mengadakan jurusan sastra jepang, atau sastra bahasa indonesiapun tak apa. Entah sejak kapan saya menyukai bahasa Jepang, tetapi saya sangat berminat untuk mengambil jurusan itu. Semoga Allah menghendakinya. Amin.
Lalu apabila saya sudah lulus, saya akan berusaha mencari pekerjaan dan membuat hidup keluarga saya mapan. Amin.
Mereka yang kusayangi
Harapan saya tak akan terkabul tanpa restu dari orang-orang yang saya sayangi, yang utama adalah kedua orangtua saya, lalu saudara, guru dan sahabat-sahabat saya yang senantiasa berbagi cerita dengan saya. Dan yang utama dari yang utama adalah Allah swt. tanpaNya aku lemah, tanpaNya aku sesat, tanpaNya aku bukan siapa-siapa.
Terimakasih yang tak terhingga untuk Allah swt. dan kedua orangtua saya. Terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk orang-orang yang selalu mendukung saya. Terimakasih.
Satu lagi kutipan favorite saya, datangnya dari otak jenius Albert Einstein.
“hal indah yang dapat kita alami adalah misteri. Misteri adalah sumber semua seni sejati dan semua ilmu pengetahuan.”

laporan kimia tetang kepolaran senyawa



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
MENYELIDIKI KEPOLARAN SENYAWA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : SULFIANA S.
KELAS : X MIA 3
NIS : 3643
SMA NEGERI 1 LILIRILAU
TAHUN PELAJARAN 2014/2015


Guru Pembimbing
Hj.Samsurya , S.Pd

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
Laporan ini berisi tentang hasil percobaan yang menyelidiki sifat polar dan non polar pada beberapa senyawa. Diharapkan semoga makalah ini dapat memberi informasi ataupun manfaat bagi kita semua tentang kepolaran senyawa.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Mohon maaf atas kekurangan dan kesalahannnya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari kalian semua yang bersifat membangun akan sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini.
Akhir kata, semoga adanya laporan ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi semua pembaca untuk membuat laporan yang lebih baik lagi.
Wassalam.



Penulis
















I.                    Judul Percobaan :
*      Menyelidiki kepolaran senyawa

II.                  Tujuan Percobaan :
*      Membedakan senyawa-senyawa yang bersifat polar dan non polar

III.             Alat dan bahan yang digunakan :
*      Alat :
1)     Statif
2)     Buret
3)     Corong
4)     Gelas kimia
5)     Penggaris plastik
6)     Kain wol
7)     Klem buret
8)     Sikat buret
9)     Kaki statif
*      Bahan :
1)     Air : H2O
2)     Etanol / alkohol : C2H5OH
3)     Aseton : (CH3)2CO
4)     Glukosa : C6H12O6

IV.        Cara kerja :
1)     Memasang buret pada statif lalu isi air atau aquades, tetap isi dalam buret hingga tanda batas 20 ml. Tempatkan gelas kimia di bawah buret sebagai penampung
2)     Penggaris plastik digosokkan pada kain wol sehingga penggaris bermuatan listrik (jika tidak ada kain, penggaris juga dapat digosokkan pada rambut yang kering hingga bermuatan listrik)
3)     Mengalirkan air dalam buret ke gelas kimia dengan cara membuka kran (aliran air jangan tetes demi tetes)
4)     Mendekatkan penggaris plastik ke aliran air lalu mengamati yang terjadi
5)     Mengulangi langkah 1 – 4 di atas dengan mengganti isi buret dengan larutan yang lain (etanol, aseton, dan larutan glukosa). Mencuci buret terlebih dahulu sebelum diisi dengan larutan lain






V.                Hasil percobaan

NO

LARUTAN
ARAH ALIRAN
DIBELOKKAN
LURUS/TIDAK DIBELOKKAN
1
AIR
ü   

2
ETANOL/ALKOHOL
ü   

3
ASETON

ü   
4
GLUKOSA 5%

ü   
·        Air : berdasarkan susunan ruang atomnya molekul H2O berbentuk tidak simetris. Elektron tidak tersebar merata. Air bersifat polar karena pada percobaan ini, aliran air tertarik oleh penggaris yang bermuatan listrik.
·         Etanol/Alkohol : sejenis cairan yang mudah menguap , mudah mudah terbakar, tak berwarna. Pada saat alkohol dialirkan, medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris plastik mengakibatkan pembelokan etanol ke arah medan listsrik tersebut. Hal ini membuktikan bahwa etanol termasuk senyawa polar.
·         Pada saat keran tabung buret dibuka, aseton mengalir ke dalam gelar kimia dan didekatkan dengan penggaris plastik yang telah digosokkan pada rambut kering. Ternyata, aliran tersebut tetap lurus / tidak berbelok mengikuti arah penggaris. Jadi, aseton termasuk ke dalam senyawa yang bersifat non polar. Begitu pula dengan larutan glukosa.

VI.             Materi
*        Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai kelektronegatifan yang berbeda.
Ciri-ciri senyawa polar:
1)       Dapat larut dalam air dan pelarut lain
2)       memiliki kutub positif dan kutub negatif akibat tidak meratanya distribusi elektron
3)       memiliki pasangan elektron bebas (keelektronegatifannya berbeda)
Contoh: alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5, BrCl
*        Senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur ynag membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai keelektronegatifan yang sama/ hampir sama sama. Jika terdapat dua atom yang sejenis, ikatannya pasti non polar.
Ciri-ciri senyawa polar:
1)       Tidak dapat larut dalam air dan pelarut polar lain
2)       Tidak memiliki kutub positif dan kutub negatif akibat meratanya distribusi elektron
3)       Tidak memiliki pasangan elektron bebas/ semua elektronnya berikatan (keelektronegatifannya sama)
Contoh: Cl2, PCl5, H2, N2, Br2, (CH3)2CO, C6H12O6

VII.          Jawaban pertanyaan
1)     Apakah yang telah terjadi saat penggaris yang telah bermuatan listrik didekatkan dengan aliran:
a.       Air: dibelokkan
b.      Etanol: dibelokkan
c.       Aseton: lurus/tidak dibelokkan
d.      Larutan gula: lurus/tidak dibelokkan
2)     Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, zat cair manakah yang  bersifat polar dan zat cair manakah yang  bersifat non polar? Jelaskan!
Ø  Air dan etanol bersifat polar karena pada saat penggaris yang bermuatan listrik didekatkan pada larutan tersebut, larutannya akan  bereaksi dan berbelok mengikuti arah penggaris plastik.
Sedangkan, aseton dan larutan gula bersifat non polar karena pada saat penggaris yang bermuatan listrik didekatkan pada larutan tersebut, arah larutannya tetap lurus atau tidak dibelokkan
3)     Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepolaran suatu molekul?
Ø  Perbedaan keelektronegatifan senyawa ion-ionnya membentuk dua kutub dengan muatan yang berlawanan
Ø  Benda-benda yang panas (bermuatan listrik)

VIII.       Kesimpulan
*   Senyawa yang termasuk senyawa yang bersifat polar adalah air dan etanol/alkohol. Sedangkan, senyawa yang termasuk senyawa yang bersifat non polar adalah aseton dan larutan glukosa.
*   Suatu larutan dikatakan bersifat polar apabila larutan tersebut tertarik/berbelok saat didekatkan dengan medan listrik. Sedangkan, suatu larutan dikatakan bersifat non polar  apabila larutan tersebut tidak tertarik saat didekatkan dengan medan listrik.
*   Senyawa polar dipengaruhi medan magnet karena adanya kutub (+) dan kkutub (-) dalam molekul senyawa tersebut sehingga dapat dibelokkan oleh penggaris yang telah bermuatan listrik, sedangkan senyawa non polar tidak dapat dipengaruhi oleh medan magnet atau benda yang bermuatan listrik.

IX.              Daftar pustaka